KEDIRI, Kesurupan massal yang melanda siswa SMAN 1 Gurah terjadi setelah kelas mereka dihias dengan tema seram. Sebelumnya para siswa SMAN 1 Kandat juga kesurupan.
Kamis kemarin, lebih dari 22 siswa SMAN 1 Gurah histeris dan menjerit-jerit. Diduga, ini akibat kesambet makhluk halus. Padahal, saat itu mereka tengah menggelar lomba kegiatan tengah semester (KTS).
KTS yang diikuti kelas X dan XII ini merupakan ajang kreativitas yang melibatkan sekitar 320 siswa. Selain lomba band, juga ada lomba merias ruang kelas. Hanya saja, tema lomba-lomba itu tentang keseraman.
Karena dilombakan untuk memperebutkan piala bergilir sekolah, para siswa tampil habis-habisan. Yang ikut lomba merias ruang kelas berusaha menjadikan ruang kelas mereka seseram mungkin.
Sementara, pada lomba band, ada yang tampil ala band Kuburan. Tak pelak, suasana pun terkesan angker meskipun hiruk-pikuk. Ruang kelas ada yang disulap menjadi kampung setan, kampung dukun, kampung paranormal, sampai kampung kuno dengan adat Jawa. Para peserta juga tak ketinggalan tampil seram, lengkap dengan aksesori dan ornamen serbaseram sesuai tema.
Menurut penuturan para siswa yang ditemui Surya, ruang kelas disulap menjadi gua yang gelap. “Tanpa penerangan, biar angker. Banyak yang menempel topeng tengkorak atau jailangkung. Mereka juga membakar menyan dan dupa,” terang Bagus, salah satu siswa kelas X.
Jailangkung adalah boneka berbentuk orang-orangan yang dilengkapi alat tulis di tangan. Boneka ini digunakan untuk memanggil arwah, dan jika arwah tersebut telah masuk ke dalam boneka, diadakan tanya jawab. Jawaban sang arwah diberikan lewat tulisan tangan si boneka itu.
Awalnya, kegiatan yang digelar mulai Senin (25/5) itu berlangsung meriah dan penuh canda tawa. Namun, Rabu sore hingga Kamis pagi kemarin, tiba-tiba sebagian murid tak sadarkan diri. Kebanyakan adalah siswa kelas X3.
Mereka tiba-tiba kejang, sorotan matanya tajam tapi hampa, dan berteriak-teriak histeris. Teriakan ini membuat situasi menjadi kacau. Hampir semua teras kelas dipenuhi siswa yang berteriak histeris. “Wadooh…. wadohhhh…! teriak Cinditya sambil menggerak-gerakkan seluruh tubuhnya. Guru yang dibantu empat siswa memegangi siswi kesurupan ini sambil membacakan ayat-ayat suci Al Quran.
Fenomena itu menular ke siswa lain dan berlangsung mulai pukul 07.00 sampai pukul 11.00 kemarin. Teriakan histeris ini saling bersahutan. Bagus, saksi mata, menuturkan, peristiwa itu diawali di kelas X3. Bahkan fenomena kesurupan sudah berlangsung sejak Rabu petang. Lima siswa pingsan. Puncaknya Kamis kemarin. “Pertama yang kesurupan Jack Eren. Hari ini dia semakin menjadi-jadi,” kata Bagus.
Kata beberapa siswa, tatapan mata oleh korban kesurupan akan membuat siswa lain yang ada di dekatnya ikut kesurupan. Sejumlah murid dan guru menduga, pemicu kesurupan karena Jack mengambil bambu kuning di Desa Wonoyo tanpa izin.
Kamis pagi saat merapikan kelas untuk lomba kelas seram, tiba-tiba Jack melompat melalui jendela setinggi dua meter. Siswa ini keluar ke halaman sekolah dan berteriak keras. “Kembalikan bambuku. Semua harus mengembalikannya,” teriak Jack, yang beberapa menit kemudian diikuti oleh teriakan yang sama oleh siswa-siswi lain. Satu per satu para siswa itu diangkut pulang, beberapa dibawa ke puskesmas.
Kepala SMAN 1 Gurah Sidik Wiyanto menyatakan, siswanya hanya letih fisik dan psikis. “Semua sudah kami tangani, termasuk mendatangkan orang pintar dan kendaraan puskesmas,” terang Sidik.
Dalam catatan Kompas.com, peristiwa yang dikenal sebagai fenomena kesurupan telah beberapa kali terjadi di seluruh Indonesia. Beberapa orang menyebut fenomena ini merupakan akibat dari kelelahan dan depresi. Namun masyarakat tradisional seringkali menghubungkannya dengan gangguan makhluk halus. K2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar