Jumat, 28 Agustus 2009

Sedimentasi Wadaslintang Mencapai 50 %

28 Agustus 2009 | 19:33 wib | Daerah

Purworejo, CyberNews. Kerusakan hutan yang terjadi wilayah hulu daerah aliran air Waduk Wadaslintang mengakibatkan sedimentasi yang cukup besar. Bahkan, kondisi sekarang sedimentasi itu telah mengakibatkan waduk tersebut mengalami pendangkalan hingga 50 % dari kedalaman normal. Hal itu diungkapkan Kepala Balai pengelolaan Sumber Daya Air Probolo (sungai Progo, Bogowonto, dan Luk Ulo) Ir Johan Hidayat MSc kepada wartawan, Jumat.

Menurut dia, diperlukan ketegasan sikap dari pemerintah untuk mengatasi sedimentasi yang mengakibatkan pendangkalan tersebut. Khususnya dalam penataan kawasan hutan di daerah hulu.

Diungkapkan Johan, desain awal Waduk Wadaslintang diharapkan mampu bertahan hingga satu abad. Bangunan itu nilainya untuk saat ini setara dengan lima triliun rupiah. Dia sangat menyayangkan bila waduk tersebut tidak bisa bermanfaat secara maksimal hanya gara-gara kekurangan air akibat perusakan hutan yang sembarangan.

"Ini merupakan kerugian yang sangat besar bagi warga masyarakat. Karena waduk yang dibangun 1987 itu tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal," katanya.

Johan mengaku sempat menerima keluhan dari beberapa kepala desa di wilayah Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo. Tiga kepala desa di Salam, Pakem, dan Gebang, saat ini mengku kekurangan air. Dahulu di daerah atas puluhan hektare sawah bisa dimanfaatkan karena ada sumber air yang ada di sekitarnya.

Namun saat ini sawah-sawah kekurangan air dan tidak bisa ditanami lagi karena mata air banyak yang mati. "Sumber-sumber air yang dahulu dikelola oleh masyarakat kini memang banyak yang mati total," tandasnya.

( Nur Kholiq / CN08 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar